🔴Dalam sebuah acara di televisi, seorang ulama Arab Saudi mendapatkan pertanyaan melalui email dari warga Suriah.
📃“Wahai Syaikh, apakah puasa kami sah jika kami tidak memiliki makanan untuk sahur dan berbuka?”
🔴Sontak, pertanyaan itu membuat ulama tersebut menangis. Ia menangis untuk beberapa saat hingga kehilangan kata-kata.
***
🔴Di bulan Ramadhan, betapa banyak di antara kita yang pengeluaran konsumsinya justru lebih besar daripada bulan-bulan lainnya. Padahal kita makan hanya dua kali; sahur dan berbuka. Menu makanan kita menjadi lebih bervariasi, hidangan di meja menjadi lebih banyak, padahal tidak semuanya bisa kita habiskan. Akhirnya sebagiannya terbuang percuma.
🔴Sementara di sana, saudara-saudara kita di Suriah banyak yang tidak memiliki makanan untuk sahur dan berbuka. Bukan hanya di Suriah. Banyak saudara-saudara kita di belahan dunia juga mengalami hal yang kurang lebih sama. Di Somalia, di beberapa negara Afrika, di Burma dan seterusnya.
🔴Bahkan terkadang di sekitar kita juga ada yang meskipun bisa sahur dan berbuka, tetapi sangat sederhana bahkan tidak layak. Hanya nasi dengan tahu atau tempe saja.
🔴Maka selain merupakan hal yang mubadzir, berlebih-lebihan dalam menu sahur dan berbuka merupakan bentuk ketidakpedulian kita kepada saudara-saudara yang tengah menderita. Padahal salah satu hikmah puasa, menjadikan kita lebih peduli dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
🔴Setelah kita merasakan bagaimana rasa lapar seharian, seharusnya membuat kita terpanggil untuk membantu mereka yang kelaparan bahkan berhari-hari tidak mendapati makanan.
🔴Alangkah eloknya, jika sebagian dana kita infakkan untuk saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan. Daripada menjadi makanan berlebihan yang kemudian sebagiannya terbuang, lebih baik ia bermanfaat untuk meringankan beban saudara-saudara seiman. Apalagi jika dana itu kemudian dimanfaatkan oleh saudara-saudara kita untuk berbuka. Masya Allah… kita akan mendapatkan pahala seperti pahala puasa mereka tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.
🔴Jangan sampai dalam kondisi berpuasa, kita justru dicatat Allah sebagai pendusta agama. Dikarenakan kita tidak peduli pada saudara-saudara kita yang membutuhkan.
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ . فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ . وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
📖“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin” (QS. Al-Maa’uun: 1-3)
📚[beritaislamterbaru.org]
➖➖➖➖➖➖
۞Allahu A'lam
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
🔹۩۞۞۞🕌📚🕌۞۞۞۩🔹
📝 *Ust. Miftahuddin*
۞Pembina Group WA Karimah (Komunitas Rindu Menikah), KIPRAH (Kuliah Pra Nikah) , KKS (Kuliah Keluarga Sakinah), KILAT-Qu (Kuliah Singkat Tahsin Al-Qur'an) & KIBAR (Kuliah Singkat Bahasa Arab)
📡Distributed :
۞Karimah (Komunitas Rindu Menikah)
۞KIPRAH (Kuliah Pra Nikah Online)
۞KKS (Kuliah Keluarga Sakinah)
۞KILAT-Qu (Kuliah Singkat Tahsin Al-Qur'an)
۞KIBAR (Kuliah Singkat Bahasa Arab)
Group WA Karimah ۞24۞ :
*Khusus akhwat (perempuan)*, silahkan klik tautan berikut ini :
https://chat.whatsapp.com/67o71uPIAxXKsZ2YlklJGh
*Khusus ikhwan (laki-laki)*, silahkan klik tautan berikut ini :
https://chat.whatsapp.com/6fPlcvCo1699EDWqQtlQGp
📞Info : WA 082138929596
_Silahkan dishare_
ConversionConversion EmoticonEmoticon